SASARAN;
Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang
- Prinsip-prinsip dasar asuransi, termasuk prinsip-prinsip hukum berkaitan denganperjanjian asuransi, prinsip-prinsip peraturan berkaitan dengan usaha perasuransiandan unsur-unsur utamanya untuk melindungi Tertanggung.
- Peran underwriting termasuk identifikasi, pengkajian dan akseptasi risiko,penetapan premi dan faktor-faktor finansial terkait .
RINGKASAN HASIL BELAJAR :
- Memahami sifat dan fitur pokok risiko dalam konteks asuransi
- Memahami cara penerapan fitur pokok risiko dan manajemen risiko pada suatusituasi yang tertentu
- Memahami fitur pokok asuransi
- Mengetahui struktur dan fitur pokok pasar asuransi
- Memahami insurable interest dan posisinya dalam asuransi
- Memahami prinsip utmost good faith
- Memahami fakta material berkaitan dengan proses underwriting asuransi
- Memahami doktrin proximate cause dan penerapannya dalam kasus klaimsederhana
- Memahami prinsip indemnity dan penerapannya dalam kontrak asuransi
- Memahami prosedur underwriting berkaitan dengan proses underwriting asuransi
- Memahami polis asuransi berkaitan dengan proses underwriting asuransi
- Memahami perpanjangan dan pembatalan polis berkaitan dengan prosesunderwriting asuransi
- Memahami asuransi pribadi berkaitan dengan proses underwriting asuransi
- Memahami asuransi komersial berkaitan dengan proses underwriting asuransi
- Memahami pertimbangan underwriting berkaitan dengan proses underwritingasuransi
- Memahami prinsip-prinsip dan praktek penetapan premi
- Memahami faktor-faktor penetapan premi dalam konteks proses underwriting asuransi
- Memahami manajemen exposure dalam konteks proses underwriting asuransi
SILABUS :
1. Memahami sifat dan fitur pokok risiko dalam konteks asuransi
1.1. Mendeskripsikan konsep risiko dan persepsi risiko
1.2. Menjelaskan fungsi dan proses manajemen risiko
1.3. Mendeskripsikan berbagai kategori risiko
1.4. Menjelaskan jenis risiko yang dapat diasuransikan dan yang tidak
1.5. Mendeskripsikan komponen risiko
1.6. Menjelaskan hubungan antara frequency dan severity
1.7. Menjelaskan perbedaan antara peril dan hazard dalam kaitan dengan asuransi
2. Memahami cara penerapan fitur pokok risiko dan manajemen risiko pada suatu situasi yang tertentu
2.1. Menerapkan fitur-fitur pokok risiko dan manajemen risiko pada situasi yang berbeda-beda
3. Memahami fitur pokok asuransi
3.1. Menjelaskan kebutuhan berasuransi
3.2. Menjelaskan dasar asuransi sebagai mekanisme pengalihan risiko
3.3. Menjelaskan manfaat asuransi bagi pemegang polis dan masyarakat umum
3.4. Menjelaskan istilah koasuransi dan penggunaannya dalam dua cara yang berbeda dalam
1.3. Mendeskripsikan berbagai kategori risiko
1.4. Menjelaskan jenis risiko yang dapat diasuransikan dan yang tidak
1.5. Mendeskripsikan komponen risiko
1.6. Menjelaskan hubungan antara frequency dan severity
1.7. Menjelaskan perbedaan antara peril dan hazard dalam kaitan dengan asuransi
2. Memahami cara penerapan fitur pokok risiko dan manajemen risiko pada suatu situasi yang tertentu
2.1. Menerapkan fitur-fitur pokok risiko dan manajemen risiko pada situasi yang berbeda-beda
3. Memahami fitur pokok asuransi
3.1. Menjelaskan kebutuhan berasuransi
3.2. Menjelaskan dasar asuransi sebagai mekanisme pengalihan risiko
3.3. Menjelaskan manfaat asuransi bagi pemegang polis dan masyarakat umum
3.4. Menjelaskan istilah koasuransi dan penggunaannya dalam dua cara yang berbeda dalam
pasar asuransi
3.5. Mendeskripsikan pengertian koasuransi, pertanggungan rangkap dan self-insurance
3.6. Mendeskripsikan cabang-cabang pokok asuransi; termasuk asuransi harta benda,
3.5. Mendeskripsikan pengertian koasuransi, pertanggungan rangkap dan self-insurance
3.6. Mendeskripsikan cabang-cabang pokok asuransi; termasuk asuransi harta benda,
asuransi kepentingan keuangan, asuransi kendaraan bermotor, asuransi tanggung gugat,
asuransi pengangkutan dan aviasi, asuransi kesehatan, polis combined atau package
4. Mengetahui struktur dan fitur pokok pasar asuransi
4.1. Mendeskripsikan struktur pasar asuransi, dan kelompok utama pelakunya
4.2. Mendeskripsikan jenis penanggung berdasarkan kepemilikannya
4.3. Menjelaskan jenis dan layanan perantara dalam pasar asuransi
4.4. Mendeskripsikan kanal distribusi yang digunakan dalam penjualan asuransi
4.5. Menjelaskan tujuan reasuransi
4.6. Mendeskripsikan peranan pokok para profesional di bidang asuransi;
termasuk underwriter, petugas klaim, penilai kerugian, surveyor dan
penyedia jasa forensik, aktuaris, manajer risiko dan petugas layanan keluhan nasabah
5. Memahami insurable interest dan posisinya dalam asuransi
5.1. Mendefinisikan insurable interest dan fitur-fiturnya
5.2. Menjelaskan saat timbulnya insurable interest
5.3. Menjelaskan cara timbulnya insurable interest
4. Mengetahui struktur dan fitur pokok pasar asuransi
4.1. Mendeskripsikan struktur pasar asuransi, dan kelompok utama pelakunya
4.2. Mendeskripsikan jenis penanggung berdasarkan kepemilikannya
4.3. Menjelaskan jenis dan layanan perantara dalam pasar asuransi
4.4. Mendeskripsikan kanal distribusi yang digunakan dalam penjualan asuransi
4.5. Menjelaskan tujuan reasuransi
4.6. Mendeskripsikan peranan pokok para profesional di bidang asuransi;
termasuk underwriter, petugas klaim, penilai kerugian, surveyor dan
penyedia jasa forensik, aktuaris, manajer risiko dan petugas layanan keluhan nasabah
5. Memahami insurable interest dan posisinya dalam asuransi
5.1. Mendefinisikan insurable interest dan fitur-fiturnya
5.2. Menjelaskan saat timbulnya insurable interest
5.3. Menjelaskan cara timbulnya insurable interest
5.4. Menjelaskan penerapan insurable interest terhadap perjanjian asuransi harta
benda dan tanggung gugat
6. Memahami prinsip utmost good faith
6.1. Menjelaskan prinsip utmost good faith dan penerapannya terhadap perjanjian asuransi
6.2. Menjelaskan bagaimana duty of disclosure bekerja pada polis asuransi umum
benda dan tanggung gugat
6. Memahami prinsip utmost good faith
6.1. Menjelaskan prinsip utmost good faith dan penerapannya terhadap perjanjian asuransi
6.2. Menjelaskan bagaimana duty of disclosure bekerja pada polis asuransi umum
dan cara mengubahnya dalam ketentuan polis
6.3. Mendeskripsikan perbedaan antara polis umum dan jiwa dalam hal duty of disclosure
6.4. Mendefinisikan fakta material
6.5. Mengidentifikasi dan membedakan antara physical hazard dan moral hazard
6.3. Mendeskripsikan perbedaan antara polis umum dan jiwa dalam hal duty of disclosure
6.4. Mendefinisikan fakta material
6.5. Mengidentifikasi dan membedakan antara physical hazard dan moral hazard
dalam kaitan dengan surat permohonan penutupan asuransi umum
6.6. Menjelaskan fakta material yang tidak memerlukan disclosure
6.7. Menjelaskan konsekuensi dari non-disclosure atau misrepresentation atas fakta material
7. Memahami fakta material berkaitan dengan proses underwriting asuransi
7.1. Menjelaskan alasan mengapa seorang underwriter perlu untuk memperhatikan fakta material
6.6. Menjelaskan fakta material yang tidak memerlukan disclosure
6.7. Menjelaskan konsekuensi dari non-disclosure atau misrepresentation atas fakta material
7. Memahami fakta material berkaitan dengan proses underwriting asuransi
7.1. Menjelaskan alasan mengapa seorang underwriter perlu untuk memperhatikan fakta material
dalam mengkaji risiko
7.2. Menjelaskan konsep duty of disclosure, pihak yang berkewajiban menerapkannya
7.2. Menjelaskan konsep duty of disclosure, pihak yang berkewajiban menerapkannya
dan bagaimana kewajiban tersebut dimodifikasi
7.3. Mendefinisikan istilah peril dan hazard sebagaimana digunakan dalam industri asuransi
7.3. Mendefinisikan istilah peril dan hazard sebagaimana digunakan dalam industri asuransi
dan hubungan keduanya
7.4. Menjelaskan pentingnya moral hazard dan physical hazard bagi underwriter dan manifestasinya
7.5. Mendeskripsikan metode yang digunakan underwriter untuk mendapatkan fakta material
8. Memahami doktrin proximate cause dan penerapannya dalam kasus klaim sederhana
8.1. Menjelaskan pengertian proximate cause
8.2. Menerapkan proximate cause pada skenario berkaitan dengan klaim asuransi umum
9. Memahami prinsip indemnity dan penerapannya dalam kontrak asuransi
9.1. Mendefinisikan prinsip indemnity
9.2. Menjelaskan opsi penyelesaian klaim yang tersedia bagi Penanggung yang akan
7.4. Menjelaskan pentingnya moral hazard dan physical hazard bagi underwriter dan manifestasinya
7.5. Mendeskripsikan metode yang digunakan underwriter untuk mendapatkan fakta material
8. Memahami doktrin proximate cause dan penerapannya dalam kasus klaim sederhana
8.1. Menjelaskan pengertian proximate cause
8.2. Menerapkan proximate cause pada skenario berkaitan dengan klaim asuransi umum
9. Memahami prinsip indemnity dan penerapannya dalam kontrak asuransi
9.1. Mendefinisikan prinsip indemnity
9.2. Menjelaskan opsi penyelesaian klaim yang tersedia bagi Penanggung yang akan
memberikan indemnity yang diperlukan kepada Tertanggung
9.3. Mengidentifikasi dan membedakan antara polis indemnity dan santunan
9.3. Mengidentifikasi dan membedakan antara polis indemnity dan santunan
9.4. Menjelaskan pengertian polis agreed value, polis first loss dan jaminan new for old
9.5. Menghitung pembayaran klaim sederhana berdasarkan prinsip pro-rata conditions of average
10. Memahami prinsip kontribusi dan subrogasi
10.1. Menjelaskan prinsip kontribusi; bilamana dan bagaimana menerapkannya
untuk berbagi pembayaran klaim antara para penanggung dalam kasus klaim
sederhana asuransi harta benda
10.2. Menjelaskan prinsip subrogasi dan alasan untuk menjalankannya atau tidak
dalam situasi sederhana
11. Memahami prosedur underwriting berkaitan dengan proses underwriting asuransi
11.1. Mendeskripsikan pertanyaan umum dan spesifik pada surat permohonan
penutupan asuransi
11.2. Mendeskripsikan prosedur berkaitan dengan surat penawaran penutupan asuransi
11.3. Menjelaskan tujuan surat permohonan penutupan asuransi dan peran hukumnya
11.4. Mendeskripsikan cara-cara yang berbeda dalam penghitungan premi
11.5. Menjelaskan aspek hukum dari prosedur berkaitan dengan penerbitan cover note, polis
9.5. Menghitung pembayaran klaim sederhana berdasarkan prinsip pro-rata conditions of average
10. Memahami prinsip kontribusi dan subrogasi
10.1. Menjelaskan prinsip kontribusi; bilamana dan bagaimana menerapkannya
untuk berbagi pembayaran klaim antara para penanggung dalam kasus klaim
sederhana asuransi harta benda
10.2. Menjelaskan prinsip subrogasi dan alasan untuk menjalankannya atau tidak
dalam situasi sederhana
11. Memahami prosedur underwriting berkaitan dengan proses underwriting asuransi
11.1. Mendeskripsikan pertanyaan umum dan spesifik pada surat permohonan
penutupan asuransi
11.2. Mendeskripsikan prosedur berkaitan dengan surat penawaran penutupan asuransi
11.3. Menjelaskan tujuan surat permohonan penutupan asuransi dan peran hukumnya
11.4. Mendeskripsikan cara-cara yang berbeda dalam penghitungan premi
11.5. Menjelaskan aspek hukum dari prosedur berkaitan dengan penerbitan cover note, polis
dan sertifikat asuransi
11.6. Mendeskripsikan relevansi dari pembayaran premi terhadap validitas jaminan
11.7. Mendeskripsikan metode yang digunakan oleh penanggung untuk
mengumpulkan premi termasuk fasilitas pembayaran berkala
12. Memahami polis asuransi berkaitan dengan proses underwriting asuransi
12.1. Mendeskripsikan struktur, fungsi dan isi polis, termasuk ikhtisar polis
12.2. Menjelaskan pengertian dan pentingnya pengecualian dan ketentuan polis
yang umum
12.3. Menjelaskan penggunaan risiko sendiri dalam bentuk excess, deductible dan
franchise
12.4. Menjelaskan perbedaan antara warranty, condition dan representation
13. Memahami perpanjangan dan pembatalan polis berkaitan dengan proses
underwriting asuransi
13.1. Mendeskripsikan aspek hukum dari prosedur berkaitan dengan perpanjangan
polis
13.2. Menjelaskan cara kerja klausul pembatalan polis
11.6. Mendeskripsikan relevansi dari pembayaran premi terhadap validitas jaminan
11.7. Mendeskripsikan metode yang digunakan oleh penanggung untuk
mengumpulkan premi termasuk fasilitas pembayaran berkala
12. Memahami polis asuransi berkaitan dengan proses underwriting asuransi
12.1. Mendeskripsikan struktur, fungsi dan isi polis, termasuk ikhtisar polis
12.2. Menjelaskan pengertian dan pentingnya pengecualian dan ketentuan polis
yang umum
12.3. Menjelaskan penggunaan risiko sendiri dalam bentuk excess, deductible dan
franchise
12.4. Menjelaskan perbedaan antara warranty, condition dan representation
13. Memahami perpanjangan dan pembatalan polis berkaitan dengan proses
underwriting asuransi
13.1. Mendeskripsikan aspek hukum dari prosedur berkaitan dengan perpanjangan
polis
13.2. Menjelaskan cara kerja klausul pembatalan polis
14. Memahami asuransi pribadi berkaitan dengan proses underwriting asuransi
14.1. Mendeskripsikan fitur dasar dan jaminan polis yang tipikal dari asuransi
kendaraan bermotor, asuransi kesehatan, asuransi rumah tinggal, asuransi
perjalanan dan extended warranties
15. Memahami asuransi komersial berkaitan dengan proses underwriting
asuransi
15.1. Mendeskripsikan fitur dasar dan jaminan polis yang tipikal dari asuransi
harta benda, asuransi kepentingan keuangan dan asuransi tanggung gugat
16. Memahami pertimbangan underwriting berkaitan dengan proses underwriting
asuransi
16.1. Mendeskripsikan kriteria pokok underwriting dalam asuransi kendaraan
bermotor, asuransi kesehatan dan asuransi diri
16.2. Mendeskripsikan kriteria pokok underwriting dalam asuransi harta benda
komersial, termasuk asuransi kebakaran dan perluasannya, asuransi
pencurian, asuransi kaca dan asuransi uang
16.3. Mendeskripsikan kriteria pokok underwriting dalam asuransi kepentingan
keuangan, termasuk asuransi biaya hukum dan asuransi gangguan usaha
16.4. Mendeskripsikan kriteria pokok underwriting dalam asuransi tanggung
gugat, termasuk asuransi tanggung jawab hukum pemberi kerja, asuransi
tanggung gugat umum, asuransi tanggung gugat polusi, asuransi tanggung
gugat produk dan asuransi tanggung gugat profesi
16.5. Mendeskripsikan kriteria pokok underwriting dalam asuransi extended
warranties
16.6. Mendeskripsikan prosedur yang umum digunakan untuk mencegah
pengajuan klaim yang curang
16.7. Mendeskripsikan prosedur yang umum digunakan untuk mendeteksi
kecurangan dalam pengajuan klaim
16.8. Menjelaskan konsekuensi pengajuan klaim yang curang bagi penanggung,
tertanggung dan pihak yang mengajukan klaim yang curang tersebut
17. Memahami prinsip-prinsip dan praktek penetapan premi
17.1. Mendeskripsikan sumber, ketersediaan dan jenis data yang penting bagi
proses underwriting
17.2. Menjelaskan pentingnya informasi klaim terhadap ketentuan underwriting
dan penetapan premi
17.3. Menjelaskan sifat risiko dalam frequency dan severity klaim
17.4. Menjelaskan pentingnya loss ratio klaim terhadap premium dan akseptasi
risiko
14.1. Mendeskripsikan fitur dasar dan jaminan polis yang tipikal dari asuransi
kendaraan bermotor, asuransi kesehatan, asuransi rumah tinggal, asuransi
perjalanan dan extended warranties
15. Memahami asuransi komersial berkaitan dengan proses underwriting
asuransi
15.1. Mendeskripsikan fitur dasar dan jaminan polis yang tipikal dari asuransi
harta benda, asuransi kepentingan keuangan dan asuransi tanggung gugat
16. Memahami pertimbangan underwriting berkaitan dengan proses underwriting
asuransi
16.1. Mendeskripsikan kriteria pokok underwriting dalam asuransi kendaraan
bermotor, asuransi kesehatan dan asuransi diri
16.2. Mendeskripsikan kriteria pokok underwriting dalam asuransi harta benda
komersial, termasuk asuransi kebakaran dan perluasannya, asuransi
pencurian, asuransi kaca dan asuransi uang
16.3. Mendeskripsikan kriteria pokok underwriting dalam asuransi kepentingan
keuangan, termasuk asuransi biaya hukum dan asuransi gangguan usaha
16.4. Mendeskripsikan kriteria pokok underwriting dalam asuransi tanggung
gugat, termasuk asuransi tanggung jawab hukum pemberi kerja, asuransi
tanggung gugat umum, asuransi tanggung gugat polusi, asuransi tanggung
gugat produk dan asuransi tanggung gugat profesi
16.5. Mendeskripsikan kriteria pokok underwriting dalam asuransi extended
warranties
16.6. Mendeskripsikan prosedur yang umum digunakan untuk mencegah
pengajuan klaim yang curang
16.7. Mendeskripsikan prosedur yang umum digunakan untuk mendeteksi
kecurangan dalam pengajuan klaim
16.8. Menjelaskan konsekuensi pengajuan klaim yang curang bagi penanggung,
tertanggung dan pihak yang mengajukan klaim yang curang tersebut
17. Memahami prinsip-prinsip dan praktek penetapan premi
17.1. Mendeskripsikan sumber, ketersediaan dan jenis data yang penting bagi
proses underwriting
17.2. Menjelaskan pentingnya informasi klaim terhadap ketentuan underwriting
dan penetapan premi
17.3. Menjelaskan sifat risiko dalam frequency dan severity klaim
17.4. Menjelaskan pentingnya loss ratio klaim terhadap premium dan akseptasi
risiko
17.5. Menjelaskan perbedaan antara tahun underwriting, tahun polis, tahun
pembukuan dan tahun kalender
18. Memahami faktor-faktor penetapan premi dalam konteks proses
underwriting asuransi
18.1. Mendefinisikan premi risiko dan fitur pokoknya
18.2. Mendeskripsikan faktor-faktor pelaporan dari biaya, imbal hasil modal,
pendapatan investasi dan biaya perantara
19. Memahami manajemen exposure dalam konteks proses underwriting asuransi
19.1. Mendeskripsikan faktor dasar yang mempengaruhi siklus pasar
19.2. Mendeskripsikan prinsip akumulasi risiko
19.3. Mendeskripsikan pertimbangan dasar reasuransi termasuk jenis-jenis
reasuransi
KEPUSTAKAAN :
Bacaan Utama :
1. Study text IF1 : Insurance, Legal and Regulatory – The Chartered Insurance
Institute
2. Study text IF3 : Insurance Underwriting Process – The Chartered Insurance
Institute
3. Undang-Undang No.2 tahun 1992 dan Peraturan-peraturan Pelaksananya
4. Naskah polis-polis standar asuransi Indonesia terbitan Asosiasi Asuransi Umum
Indonesia
Bacaan Tambahan :
1. Jurnal AAMAI
2. Buku/diktat yang diterbitkan oleh lembaga-lembaga pendidikan asuransi di
Indonesia yang berhubungan dengan praktek asuransi
Catatan:
Meskipun ujian akan menguji materi sesuai silabus, Kandidat disarankan untuk
membaca sumber-sumber pengetahuan tambahan dan 10% dari nilai ujian dialokasikan
untuk pengetahuan dari sumber-sumber lain dan penggunaan contoh yang relevan.
pembukuan dan tahun kalender
18. Memahami faktor-faktor penetapan premi dalam konteks proses
underwriting asuransi
18.1. Mendefinisikan premi risiko dan fitur pokoknya
18.2. Mendeskripsikan faktor-faktor pelaporan dari biaya, imbal hasil modal,
pendapatan investasi dan biaya perantara
19. Memahami manajemen exposure dalam konteks proses underwriting asuransi
19.1. Mendeskripsikan faktor dasar yang mempengaruhi siklus pasar
19.2. Mendeskripsikan prinsip akumulasi risiko
19.3. Mendeskripsikan pertimbangan dasar reasuransi termasuk jenis-jenis
reasuransi
KEPUSTAKAAN :
Bacaan Utama :
1. Study text IF1 : Insurance, Legal and Regulatory – The Chartered Insurance
Institute
2. Study text IF3 : Insurance Underwriting Process – The Chartered Insurance
Institute
3. Undang-Undang No.2 tahun 1992 dan Peraturan-peraturan Pelaksananya
4. Naskah polis-polis standar asuransi Indonesia terbitan Asosiasi Asuransi Umum
Indonesia
Bacaan Tambahan :
1. Jurnal AAMAI
2. Buku/diktat yang diterbitkan oleh lembaga-lembaga pendidikan asuransi di
Indonesia yang berhubungan dengan praktek asuransi
Catatan:
Meskipun ujian akan menguji materi sesuai silabus, Kandidat disarankan untuk
membaca sumber-sumber pengetahuan tambahan dan 10% dari nilai ujian dialokasikan
untuk pengetahuan dari sumber-sumber lain dan penggunaan contoh yang relevan.